Senin, 07 Mei 2012
Air yang digunakan untuk mencampur
nutrisi hidroponik biasanya adalah air Pam atau air Sumur. Tapi setiap
air yang digunakan hendaknya selalu diukur tingkat keasamannya (pH).
Tingkat kebasaan perlu diperhatikan untuk menjaga keseimbangan jumlah
unsur hidrogen yang dibutuhkan tanaman.
Kalo tinggkat hidrogen terlalu tinggi
akan berubah menjadi Basa (alkali). Sementara kalo tingkat hidrogen
rendah, akan berubah menjadi asam ( acid).
Untuk menetralkan tingkat pH yang dikehendaki sesuai dengan kebutuhan tanaman, maka perlu diadakan pengukuran pH.
Bagi anda yang baru memulai hidroponik
dan belum mempunyai alat Pengukur pH, bisa mengunakan alat pengukur
sederhana dan murah yaitu dengan kertas lakmus (kertas pH). Dengan
memasukan kertas pH kedalam air atau pasir, amatilah dengan hati-hati
perubahana warna.
Warna merah ==== berarti asam kuatWarna
hijau ==== berarti basa kuatKalo rana kuning ==== berarti tingkat pH
netral 5,5 – 6,5, ini berati asam dan basa berada dalam keadaan
seimbang.
Perlu diperhatikan bahwa kandungan
air akan asam cenderung akan meningkat akibat penggunaan bahan kimia
untuk menjernihkan air atau karena adanya pencemaran
Jadi mengatur pH sangatlah perlu agar tanaman tumbuh sesuai dengan yang kita harapkan.
Kalo hasil pengukuran tadi menunjukkan
air terlalu basa, teteskan cuka kedalamnya,cek kembali. ketika pH telah
menunjukan angka yang kita butuhkan, catatlah berapa tetes cuka yang
dimasukan tadi. jadi setiap mengisi atau mengganti nutrisi hendaknya pH
selalu diukur.Bila air atau media yang digunakan terlalu asam lakukanlah
seperti perlakuan diatas dengan meneteskan bicarbonat sampai pH kembali
normal 6,5 – 7
Namun demikian alat Ph tetap dibutuhkan
karena keakuratan lebih menjamin..namun bila belum ada anda bisa
menggunakan cara seperti diatas…. Semoga bermanfaat….
sumber : http://penyuluhthl.wordpress.com/2012/03/14/cara-mengukur-ph-air-sederhana/#more-3429
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar