Minggu, 06 Mei 2012


Makalah Fungi dan Cendawan


 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki berbagai macam penampilan tertgantung pada spesiesnya (Pelczar, 1986).
Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi.

KEMOSINTESIS

          yang membutuhkan bahan organik, bahan organik itu dapat dibentuk dengan melakukan asimilasi C atau fotosintesis dengan mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik menggunakan bantuan cahaya sebagai sumber energi perubahnya. begitu pula pada bakteri yang berklorofil seperti ( bakterio purpurin maupun bakterio khlorofil). Dalam pembuatan energi dari bahan anorganik menjadi bahan organik itu ternyata tidak selalu menggunakan energi matahari . ada kelompok organisme yang mampu membuat bahan organik dari anorganik itu tanpa menggunakan cahaya tetapi menggunakan energi dari hasil reaksi kimia . lebih mudahnya melakukan anabolisme tanpa energi matahari yaitu dengan menggunakan energi yang berasal dan hasil dari reaksi-reaksi kimia, energi hasil reaksi kimia itu digunakan untuk membentuk bahan anorganik menjadi bahan organik , peristiwa biologi tersebut dikenal dengan Kemosintesis. •

A.Hubungan Antara Tanaman dan Tanah

         Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kerak bumi yang telah mengalami pelapukan serta ditambah dengan produk-produk dekomposisi makhluk hidup dan organisme mati. Campuran tanah terdiri dari udara, air, dan berbagai organisme hidup seperti algae, bakteri, fungi, akar tumbuhan, hewan dan serangga tanah. Tanah dapat diklasifikasikan menurut sifat dan cirinya, dengan bantuan profit tanah. Profil tanah dapat dibuat dengan potongan vertikal dan top soil (lapisan atas) ke lapisan bahan induk. Potongan vertikal tanah tersebut dapat dibagi ke dalam beberapa horizon. Dari segi edapologi dan pedologi yang paling penting adalah top soil atau horizon A, sub-soil atau horizon B, dan horizon C. Lapisan litter biasanya menutupi top soil. Sering sekali horizon A dan B sukar dibedakan. Lapisan litter pada tanah-tanah tropis sangat tropis akibat tingginya temperatur dan kelembaban yang mempercepat taju dekomposisi lapisan tersebut. Tanah sangat diperlukan dalam pembudidayaan tanaman. Semenjak pertanian berkembang, konsep tanah yang sangat penting adalah konsep sebagai media alami untuk pertumbuhan tanaman. Meskipun demikian manusia dapat

EKOWISATA SEBAGAI SUATU GEJALA YANG MENYEBAR KE SELURUH DUNIA

4.1. Ekowisata Sebagai Bagian dari Pariwisata Hanya beberapa tahun yang lalu, kata “Ekoturisme/Ekowisata” tidak ada, apalagi prinsip-prinsip yang diwakilinya. Benar, telah ada pelancong alam, orang-orang seperti Humboldt Darwin, Bates dan Wallace. Tetapi pengalaman mereka hanya beberapa dan terpisah jauh, sehingga tidak ada keuntungan sosial-ekonomi bagi daerah-daerah terpencil yang mereka kunjungi. Selain itu aktivitas yang dilakukan juga tidak dimaksudkan sebagai sarana konservasi daerah alami, kebudayaan asli, ataupun spesies langka. Hanyalah melalui kedatangan perjalanan “pesawat jet”, popularitas mengenai alam dan dokumentasi perjalanan di televisi serta meningkatnya minat dalam konservasi dan lingkungan, ekowisata benar-benar menjadi suatu gejala yang merupakan ciri akhir abad ke-20. Secara umum pariwisata telah menjadi industri sipil yang terpenting di dunia.

MANFAAT VEGETASI PADA ESTETIKA LINGKUNGAN


BAB II
MANFAAT VEGETASI PADA ESTETIKA LINGKUNGAN

 2.1.  Fungsi Vegetasi
Tumbuhan hijau (vegetasi) memiliki berbagai manfaat untuk kawasan perkotaan.  Berbagai manfaat tumbuhan hijau dapat dikategorikan dalam 4 fungsi utama, yaitu : (1) fungsi ekologis; (2) fungsi estetis dan arsitektural; (3) fungsi ekonomi; dan (4) fungsi sosial.

Fungsi ekologis
            Fungsi ekologis tumbuhan, meliputi :
1.  Mereduksi polutan dan memproduksi oksigen
-  Struktur batang, cabang, ranting, dan daun tumbuhan dapat mereduksi kebisingan, debu, dan view yang mengganggu.
-  Melalui proses-proses fisiologis, tumbuhan melakukan evapotranspirasi dan fotosintesis. Proses ini dapat menetralisir karbondioksida (CO2), memproduksi oksigen (O2), dan meningkatkan kadar uap air yang mendinginkan udara disekitarnya pada siang hari.

Wisata Alam Subulussalam


Keindahan di Rindang Hutan Subulussalam
Suatu sore akhir Januari 2008 lalu, langit Kota Subulussalam mendung. Kota yang baru dimekarkan dari Kabupaten Aceh Singkil itu terlihat lengang. Kondisi seperti itu, banyak dimanfaatkan warga kota untuk menuju tempat wisata di kota yang dijuluki ‘jalan kesejahteraan’ itu.
Suatu sore akhir Januari 2008 lalu, langit Kota Subulussalam mendung. Kota yang baru dimekarkan dari Kabupaten Aceh Singkil itu terlihat lengang. Kondisi seperti itu, banyak dimanfaatkan warga kota untuk menuju tempat wisata di kota yang dijuluki ‘jalan kesejahteraan’ itu.

Pengendalian Hayati dalam Pertanian


Pengendalian hayati pada dasarnya adalah usaha untuk memanfaatkan dan menggunakan musuh alami sebagai pengendali populasi hama yang merugikan.Pengendalian hayati sangat dilatarbelakangi oleh berbagai pengetahuan dasar ekologi, terutama teori tentang pengaturan populasi oleh pengendali alami dan keseimbangan ekosistem.

Musuh alami dalam fungsinya sebagai pengendali hama bekerja secara tergantung kepadatan, sehingga keefektifannya