Minggu, 06 Mei 2012
BAB II
MANFAAT
VEGETASI PADA ESTETIKA LINGKUNGAN
2.1.
Fungsi Vegetasi
Tumbuhan
hijau (vegetasi) memiliki berbagai manfaat untuk kawasan perkotaan. Berbagai manfaat tumbuhan hijau dapat
dikategorikan dalam 4 fungsi utama, yaitu : (1) fungsi ekologis; (2) fungsi
estetis dan arsitektural; (3) fungsi ekonomi; dan (4) fungsi sosial.
Fungsi ekologis
Fungsi ekologis tumbuhan,
meliputi :
1. Mereduksi polutan dan
memproduksi oksigen
- Struktur batang, cabang, ranting, dan daun tumbuhan
dapat mereduksi kebisingan, debu, dan view yang mengganggu.
- Melalui proses-proses fisiologis, tumbuhan
melakukan evapotranspirasi dan fotosintesis. Proses ini dapat menetralisir karbondioksida (CO2), memproduksi oksigen
(O2), dan meningkatkan kadar uap air yang mendinginkan udara
disekitarnya pada siang hari.
2. Memperbaiki
kualitas iklim lokal
Pada
permukaan tanah yang diberikan pengerasan akan menyebabkan : (a) peningkatan suhu,
(b) penurunan muka air tanah; dan (c) pengurangan pergerakan udara (angin);
sedangkan permukaan tanah yang ditutupi dengan penghijauan akan berdampak pada
: (a) suhu lebih sejuk, (b)
pergerakan udara lebih baik, dan (c) debu berkurang.
Selain itu vegetasi juga dapat
memberikan efek : (1) Pembayangan.
Efek bayangan vegetasi bisa menahan 70% panas matahari yang jatuh ke tanah,
dan (2) Penurunan suhu. Suhu
udara bisa diturunkan 5,5 –11°C, ketika suhu rata-rata udara 32°C, dan ketika suhu
rata-rata udara 21°C, bisa turun 2,5 –5,5°C.
Pada hutan lebat, 80% radiasi matahari bisa di tangkap daun, cabang dan ranting
pepohonan, dan yang mencapai tanah bisa kurang dari 5% sepanjang hari. Permukaan berumput lebih dingin 33% daripada paving,
karena rumput dapat menjaga agar suhu konstan, sedangkan paving lebih banyak memantulkan
panas. Vegetasi mempunyai efek mendinginkan, hal ini dapat diketahui
bahwa sampai siang hari, dibawah pohon lebih dingin 25oC daripada diatas
pohon. Ketika malam hari, suhu 1,3oC lebih dingin dari lingkungan sekitarnya.
Jadi vegetasi mampu membuang atau
mengurangi radiasi sinar matahari dengan baik.
3. Pengontrol radiasi sinar matahari
Tipe vegetasi
yang digunakan akan mempengaruhi derajat pengontrolan radiasi sinar matahari, antara
lain : (1) tanaman hijau mereduksi sampai 80% penetrasi cahaya, (2) pohon yang
berdaun lebat dapat mereduksi penetrasi cahaya antara 51 – 54% dan melindungi dari
sinar matahari langsung sepanjang hari, (3) semak dan groundcover (penutup
tanah dari rerumputan/soft material) mereduksi suhu dengan absorbsi radiasi
dan evaporasi, dan (4) pada siang hari yang panas, rumput bisa mereduksi 5.5 –
7,8oC lebih dingin dari tanah terbuka.
Gambar
2. Vegetasi dapat mereduksi radiasi
sinar matahari yang diterima permukaan tanah (Lokasi : Treptower Park, Jerman)
Fungsi Estetis
dan Arsitektural
Manfaat arsitektural dan estetika, antara lain : (1)
penegasan ruang, (2) pemberi suasana dan karakter bangunan, tapak dan lingkungan,
(3) peralihan skala, (4) pengendali view, dan (5) pengontrol silau
Gambar 3. Perpaduan antara taman dan bangunan (Lokasi :
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh)
Fungsi Ekonomi
Keberadaan vegetasi dapat membantu
dan meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat. Vegetasi juga memberikan kenyamanan dan
keteduhan, terutaman pada siang hari, kepada masyarakat yang memanfaatkan
vegetasi untuk menunjang aktivitas perekonomian mereka.
Gambar 4. Vegetasi dapat berfungsi untuk menunjang
perekonomian masyarakat (Lokasi : Darussalam, Banda Aceh)
Fungsi Sosial
Berbagai
ruang terbuka hijau (RTH) yang bernilai sejarah bila dilestarikan dapat meningkatkan
potensi turisme dan ekonomi.
(a) (b)
Gambar 5.
Tempat-tempat bersejarah yang memiliki potensi sebagai tempat wisata
(Lokasi : a) Sanssouci Palace, Potsdam, Jerman; b) Taman Ayun, Pura peninggalan
keluarga kerajaan Mengwi, Bali)
2.2. Ruang Terbuka Hijau
Terdapat
beberapa cara untuk mengetahui bagaimana menggunakan vegetasi dalam merancang Ruang
Terbuka Hijau Kota. Cara-cara tersebut
meliputi :
1. Kenali dengan baik karakter vegetasi
- Dalam mendesain vegetasi harus disadari mereka
sebagai mahluk hidup yang tumbuh, berganti bentuk, dan tidak memiliki bentuk yang
tetap sepanjang tahun.
- Penting juga mengetahui daur hidup vegetasi. Harus tahu juga tentang varietas tanaman.
- Disarankan untuk memilih tanaman yang cepat tumbuh,
mahkota yang memiliki kepadatan daun yang baik
- Sangat penting untuk
memakai tanaman lokal dan bila memungkinkan pertahankan tanaman eksisting
- Pada iklim panas lembab, adalah perlu untuk menyeleksi
vegetasi yang bisa memberi pembayangan dan pendinginan maksimal.
2. Memahami manfaat masing-masing jenis vegetasi
- Pepohonan yang berkanopi, pohon besar dan kecil bisa jadi tabir angin,
dan bisa mengurangi velositas angin, tapi pohon juga bisa digunakan sebagai lorong
angin untuk meningkatkan ventilasi di area tertentu.
- Semak terdiri dari semak rendah ( <1,2 m),
medium (1,2 –2,4 m) dan semak tinggi.
Semak dapat mengatur kecepatan angin dan pengarah aliran angin.
Gambar 6. Pepohonan dapat berfungsi sebagai pelindung
dari terpaan angin (Lokasi : Großbeeren, Jerman)
Gambar 7. Pemanfaatan semak dan pepohonan sebagai pengarah
aliran angin (Lokasi : Großbeeren, Jerman)
- Groundcover/penutup tanah, bisa dibedakan dari ketinggian,
kepadatan dan warna. Bermanfaat untuk mengurangi
debu, mengurangi reradiasi panas matahari.
- Tumbuhan merambat bisa digunakan untuk melapisi
dinding bangunan, bisa juga didesain sebagai kanopi untuk mengontrol sinar matahari.
Gambar 8. Tumbuhan merambat pada dinding bangunan
(Lokasi : Standort Thyrow, Jerman)
3. Memahami prinsip
perancangan lingkungan dengan memanfaatkan vegetasi
1. Prinsip Pembayangan (shading)
Pada iklim tropis lembab, matahari arah barat, barat daya
dan barat laut paling panas antara siang hingga sore. Kalau matahari timur, dari pagi sampai siang,
tidak sepanas matahari barat. Prinsip pemanfaatan
pepohanan hampir sama, hanya pada pk 9.00 angle sinar 45 derajat, yang tidak bisa
dihalangi hanya dengan overhang
(teras beratap tanaman). Caranya dengan gabungan
antara pohon dan overhang.
Gambar 9. Efek bayangan vegetasi (Lokasi : Berlin,
Jerman)
2. Prinsip Cooling
Pada siang hari, material yang terkena radiasi
matahari memantulkan panas tersebut ke udara. Beberapa cara pendinginan dengan menggunakan tanaman disekitar bangunan untuk
pendinginan, yaitu : (a) Melapisi permukaan
tanah. Perbedaan suhu permukaan antara
rumput dengan aspal adalah 13,9°C. Suhu udara diatas kedua permukaan ini juga berbeda
sekitar 5,5 derajat. Suhu permukaan akan mempengaruhi suhu udara sekitarnya. Dalam kasus ini vegetasi harus dimaksimalkan, permukaan buatan harus diberi
pembayangan dengan pohon, dan menggunakan ground
cover dari tanaman dan rumput; (b) Meminimalkan refleksi/pemantulan dari permukaan
tanah di luar jendela/ bangunan yang menghadap matahari. Tanaman dan rumput bisa
menolong mengurangi radiasi karena mempunyai nilai reflektif/pemantulanyang
rendah; dan (c) Memaksimalkan pendinginan
melalui penguapan ditapak. Keadaan
ini akan mendinginkan suhu sekitar bangunan dan akhirnya dapat mendinginkan dinding
bangunan sehingga suhu ruangan menjadi lebih nyaman.
(a) (b)
Gambar
10. Pemanfaatan rumput sebagai penutup tanah dapat memberikan efek pendinginan
pada bangunan (Lokasi : a) Spreewald, Jerman; b) Taman Ayun, Pura peninggalan
keluarga kerajaan Mengwi, Bali)
4.
Menguasai cara memilih vegetasi
Prinsip-prinsip
dalam pemilihan vegetasi, meliputi :
- Disarankan untuk memilih tanaman yang cepat tumbuh,
mahkota yang memiliki kepadatan daun yang
baik.
- Sangat penting untuk
memakai tanaman lokal dan bila memungkinkan pertahankan tanaman eksisting. Hal ini akan memudahkan perawatan dan lebih hemat.
- Untuk estetika,
pilih tanaman yang berbunga sepanjang tahun, atau tetap mempunyai kualitas daun
yang indah bila sedang tidak berbunga (misalnya; jangan pilih jenis mawar).
-
Untuk fungsi ekologis, pilih tanaman bertajuk lebat, tanaman jenis ini
efektif mereduksi polusi, memproduksi oksigen dan meningkatkan kadar kelembaban
udara disekitarnya.
Gambar 11.
Pemanfaatan vegetasi untuk mengurangi polusi udara (Lokasi : Universitas
Syiah Kuala, Banda Aceh)
Prinsip-prinsip pemilihan vegetasi diruang publik, meliputi :
- Jangan menggunakan
tanaman yang beracun atau yang sangat bergetah.
- Hindari pohon berbuah bulat keras, orang dapat tergelincir
atau pohon berbuah besar/tajam.
- Jangan pilih tanaman
yang berduri/beranting tajam.
- Jangan pilih tanaman yang sering diserang ulat/serangga
yang mengganggu, atau yang menyebabkan gatal-gatal.
- Pilih pohon yang
akarnya tidak merusak konstruksi pagar, selokan dan jalan.
- Jangan gunakan tanaman
berbau tajam yang mengganggu.
- Jangan menggunakan
tanaman yang beracun atau yang sangat bergetah.
Prinsip penempatan
vegetasi, meliputi :
- Pada tanaman bertajuk, perhatikan jarak tanaman
agar mahkota tumbuh sempurna.
- Ketinggian tajuk perlu dikontrol agar diperoleh
ruang untuk aktifitas dibawahnya.
- Kurangi penggunaan pohon yang
sampah daunnya banyak.
- Tanaman ditempatkan agar dapat mengontrol radiasi
matahari.
- Pilihlah sosok/bentuk, ukuran dan kepadatan tanaman
yang tepat sesuai keperluan.
Ruang terbuka hijau memiliki 4
fungsi utama, yaitu : (1) ekologis : menyerap CO2, memproduksi O2
(paru-paru kota), melancarkan penyerapan air hujan, menyerap kebisingan,
menyerap debu, menurunkan suhu area yang terpengaruh, dan mem-berikan keteduhan
, (2) estetik, (3) sosial : memberikan tempat interaksi warga kota, memberikan
sarana rekreasi, menyediakan cadangan ruang kota untuk keperluan darurat, dan
pemenuhan kebutuhan masyarakat; dan (4) pembentuk ruang kota.
(a) (b)
Gambar
12. Ruang terbuka hijau sebagai sarana
rekreasi (Lokasi : a) Potsdam, Jerman; b) Taman
Ayun, Pura peninggalan keluarga kerajaan Mengwi, Bali)
Bentuk-bentuk Ruang Terbuka Hijau
(RTH), meliputi : (1) green belt kota, (2) taman kota,
(3) jalur hijau jalan, (4) bantaran sungai, (5) bantaran jalur kereta api, (6)
jalur listrik tegangan tinggi, dan (7) taman pemakaman umum (TPU).
Gambar
13. Ruang terbuka hijau di sekitar
bantaran sungai (Lokasi : Lamnyong, Banda Aceh)
Jenis-jenis
penghijauan, meliputi :
1. penghijauan umum (public) atau penghijauan kota
• areal hijau kota yang berhubungan dengan alam
bebas/hutan.
• areal hijau umum yang digunakan untuk
kegiatan bermain atau olah raga.
• fasilitas
pemakaman umum yang masih memiliki banyak penghijauan.
• areal
penghijauan dari bangunan-bangunan umum.
• taman-taman umum/taman bangunan-bangunan
pemerintahan lainnya.
(a) (b)
Gambar 14. Areal
hijau umum yang digunakan untuk kegiatan bermain atau olah raga (Lokasi : (a) Berlin,
Jerman; b) Darussalam, Banda Aceh)
Gambar 15. Taman-taman umum
(Lokasi : Taman Kapal Apung, Banda Aceh)
Gambar 16. Taman-taman kota di sekitar bantaran sungai
(Lokasi : Taman Pembibitan Krueng Aceh, Banda Aceh)
2. Penghijauan
pribadi (privat)
* areal penghijauan pada bangunan-bangunan milik swasta,
tetapi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kemasyarakatan, seperti misalnya: sekolah, pantiwerdha, sanatorium, rumah sakit, dan perkantoran.
* areal penghijauan pada
lingkungan rumah susun, dan taman bangunan-bangunan tunggal, dan perkebunan
sayur.
(a) (b)
Gambar 17. Areal
penghijauan pada lingkungan kampus (Lokasi : a) Fakultas Pertanian, Unsyiah; b)
Gedung Perpustakaan, Unsyiah)
3. Daerah
hutan dan alam
Gambar 18.
Tindakan penghijauan sangat perlu dilakukan pada kawasan hutan yang
mengalami kerusakan akibat eksploitasi (Lokasi : Kabupaten Bener Meriah, NAD)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
kok gk ada gambar gan ?
Posting Komentar