Sabtu, 05 Mei 2012
Laporan
pemuliaan tanaman
PENYERBUKAN SENDIRI (SELFING) & SILANG (CROSSING)
PADATANAMAN
JAGUNG, PADI, DAN KEDELAI
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA :
LUKMAN HAKIM
NIM :
0805101050131
KELAS :
4
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2010
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Penyerbukan
(pollination) artinya perpindahan serbuk sari dari benang sari ke kepala putik.
Mekanisme jatuhnya serbuk sari ke kepala putik disebabkan oleh beberapa hal
antara lain: (1) Letak kepala putik pada bunga tepat di bawah benang sari,
sehingga serbuk sari jatuh tepat di atas ke kepala putik dengan mudah; (2)
kepala putik menempel pada kepala sari, jika kepala sari pecah maka serbuk sari
jatuh di atas kepala putik dan berlangsung penyerbukan; (3) Serbuk sari tertiup
angin atau terbawa serangga dan secara kebetulan serbuk sari tersebut jatuh
diatas kepala putik.
Kepala
putik yang siap mengalami penyerbukan ditandai dengan keluarnya lendir (nektar)
yang mengandung larutan gula dan zat-zat lain yang diperlukan untuk
perkecambahan serbuk sari. Jika serbuk sari jatuh di atas kepala putik, maka
dalam keadaan normal serbuk sari akan menyerap cairan yang dihasilkan oleh
putik, dan selanjutnya akan mengembang dan berkecambah. Pada saat itulah salah satu
pori pada dinding luar serbuk sari pecah, karena
serbuk sari terus menerus menyerap cairan kepala putik, maka volume serbuk sari
akan bertambah besar dan isi serbuk sari yang terbungkus oleh selaput dan lunak
dapat keluar melalui pori
yang telah pecah membentuk tabung sari (pollentube).
Sebelum
berkecambah serbuk sari memiliki dua buah inti yang disebut dengan inti
vegetatif dan inti generatif. Pada waktu mulai berkecambah, inti generatif yang
disebut pula dengan inti sperma membelah diri. Pertumbuhan tabung sari di
kendali oleh inti vegetatif. Sedangkan tugas kedua inti sperma adalah melakukan
pembuahan dalam kepala putik.
Serbuk
sari yang berkecambah di atas kepala putik akan tumbuh memanjang ke bawah dan
masuk ke dalam saluran tangkai putik menuju ke bakal buah sampai ujungnya
menyentuh kantung embrio. Dengan demikian tabung sari harus lebih panjang dari
tangkai putik. Panjang tangkai putik bungan jagung dapat mencapai 25-40 c. Pada
umumnya pertumbuhan tabung sari dalam saluran tangkai putik berjalan lamban.
Untuk mencapai bakal biji diperlukan waktu antara 5-60 jam, bahkan
kadang-kadang dapt mencapai 5 hari atau lebih.
Jagung
(Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis
rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat
kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa
genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri
atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu
tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung
merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan
pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu.
Jagung
disebut juga tanaman berumah satu (monoeciuos) karena bunga jantan
dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina,
tongkol, muncul dari axillary apices tajuk. Bunga jantan
(tassel) berkembang dari titik tumbuh apikal di ujung tanaman.
Pada tahap awal, kedua bunga memiliki primordia bunga biseksual. Selama proses perkembangan, primordia stamen pada axillary bunga tidak
berkembang dan menjadi bunga betina.
Kedelai
(Glycine max) adalah salah satu
tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur
seperti kecap, tahu, dan tempe.
Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500
tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh
pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara
kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan
sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia.
Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam). Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah.
Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam). Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah.
Padi
(Oryza Sativa L) merupakan
tanaman pangan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Tanaman ini termasuk
dalam family Graminae dan merupakan biji-bijian yang penting di daerah tropis
dan subtropis yang berperan sangat besar bagi tanaman. Salah satu masalah
pertanian yang dihadapi pada saat sekarang dan masa yang akan dalang adalah
penyediaan pangan yang cukup terutama beras. Pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat setiap tahunnya menyebabkan kebutuhan akan beras terus meningkat.
Sedangkan persediaan beras relative terbatas. Kebutuhan akan beras terus
meningkat dari tahun ketahun, seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini
tidak dapat diimbangi dengan kenaikan produksi padi, sehingga penyediaan beras
merupakan masalah penting dalam kebijaksanaan perekonomian di Indonesia.
Tujuan
Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum penyerbukan di lapangan secara umum diarahkan pada dua
hal yaitu :
2.
Perbaikan kualitas produk yang
dihasilkan serta agar terampil dalam melakukan penyerbukan.
Peningkatan kepastian
terhadap hasil biasanya diarahkan pada:
1.
Peningkatan daya hasil,
2.
Ketahanan terhadap gangguan dari
organisme lain atau lingkungan yang kurang mendukung.
3.
Daya tumbuh tanaman yang kuat, serta
4.
Kesesuaian terhadap teknologi pertanian
yang lain.
Usaha perbaikan
kualitas produk dapat diarahkan pada :
1.
Perbaikan ukuran,
2.
Warna,
3.
Kandungan bahan tertentu,
4.
Pembuangan sifat-sifat yang tidak
disukai,
5.
Ketahanan simpan, atau keindahan
6.
Serta keunikan.
TINJAUAN PUSTAKA
Persilangan merupakan
cara yang paling populer untuk meningkatkan variasi genetik, bahkan sampai
sekarang karena murah, efektif, dan relatif mudah dilakukan. Pada dasarnya,
persilangan adalah manipulasi komposisi gen dalam populasi. Keberhasilan
persilangan memerlukan prasyarat pemahaman akan proses reproduksi
tanaman yang bersangkutan. Berbagai macam skema persilangan telah dikembangkan
(terutama pada pertengahan abad ke-20) dan menghasilkan sekumpulan metode pemuliaan
yang lazim diajarkan di perkuliahan bagi mahasiswa pemuliaan tanaman tingkat
sarjana.
Semua varietas unggul padi,
jagung,
dan kedelai
yang ditanam di Indonesia
saat ini dirakit melalui persilangan yang diikuti dengan seleksi. Perkembangan
dalam biologi molekular memunculkan metode-metode pemuliaan baru yang dibantu
dengan marker molekular
dan dikenal sebagai pemuliaan berbantuan
marker.
Dasar
Genetik dan Teknik Persilangan Tanaman
Menyerbuk Sendiri.
Bagi
pemulia yang ingin merancang suatu program pemuliaan yang efisien, mereka harus
mengetahui terlebih dahulu beberapa perilaku perkawinan spesies tanaman yang
ditanganinya. Tanaman menyerbuk sendiri berbeda susunan genetiknya dibandingkan
dengan tanaman menyerbuk silang. Demikian juga program pemulian kedua tipe
penyerbukan ini juga berbeda. Pada tanaman menyerbuk sendiri, sebagian besar
tanamannya adalah homozigot. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa adanya
perilaku tertentu akibat penyerbukan sendiri terhadap pasangan alelnya.
Dasar Genetik
Tanaman Menyerbuk Silang.
Pada
dasarnya tanaman menyerbuk silang adalah heterozigot dan heterogenus. Satu
individu dan individu lainnya genetis berbeda. Karena keragaman genetis yang
umumnya cukup besar dibanding dengan tanaman menyerbuk sendiri dalam menentukan
kriteria seleksi diutamakan pada sifat ekonomis yang terpenting dulu, tanpa
dicampur aduk dengan sifat – sifat lain yang kurang urgensinya. Suatu varietas
tanaman menyerbuk silang pada dasarnya merupakan suatu populasi yang memiliki
frekuensi gen tertentu. Oleh karena mudah melakukan penyerbuk silang, maka
dalam satu varietas tertentu terdiri dari tanaman heterozigot dan masing-masing
tanaman tidak sama susunan genotifenya (heterogenous).
Tanaman
menjadi lebih rendah, ketegapan fekunditas yang menjadi turun serta
bertambahnya sifat – sifat yang mengakibatkan kelemahan tanaman secara
keseluruhan. Dengan demikian silang dalam sebaiknya dihindari, kecuali kalau
prosesnya terkontrol dengan tujuan penciptaan hibrida, dengan memanfaatkan
heterosis sebesar – besarnya. Silang dalam yang paling tepat adalah dari proses
silang diri. Setiap kali proses silang diri berjalan maka 50% dari heterozigot
akan terhambur, sehingga pada generasi silang diri ke 7 dan ke 8, maka populasi
tanaman praktis akan mewakili oleh individu – individu homosigous pada sesuatu
lokal.
Persilangan
Buatan
Pada persilangan
buatan, peran manusia hanya membantu terjadinya penyerbukannya secara terarah
dengan membantu mempertemukan serbuk sari dengan putik melalui persilangan
manual tersebut. Dengan demikian, perkawinan secara acak dapat dihindari.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan persilangan buatan yaitu :
1. Periode berbunga Tetua Jantan dan Betina.
Dalam
hal ini diusahakan agar periode berbunga antara tetua betina dan tetua jantan
hampir bersamaan. Oleh karena itu pengaturan waktu tanam perlu dilakukan
sedemikian rupa sehingga saat keluarnya bunga hampir serentak antara kedua
tetua yang akan disilangkan. Sebagai contoh, tanaman kedelai waktu keluar bunga
berkisar antara 35-40 hari setelah tanam, kacang tanah 27-32 hari setelah
tanam, tergantung pada varietasnya.
Periode
persilangan yang efektif adalah selama 2 minggu sejak munculnya bunga pertama
pada tanaman kacang tanah bunga-bunga yang tumbuh setelah 2 minggu dari hari
pertama keluarnya bunga, biasanya gagal membentuk biji bila disilangkan, karena
ginofornya sudah tidak mampu mencapai tanah.
2. Waktu Emaskulasi dan Persilangan.
Kedua kegiatan ini erat kaitannya dengan
matangnya organ reproduktif. Emaskulasi dan persilangan pada tanaman kedelai
dapat dilakukan pada pagi hari hingga pukul 10.00. Sedangkan pada kacang tanah,
biasanya emaskulasi dilakukan pada sore hari dan persilangan dilakukan pada
pagi keesokan harinya.
PROSEDUR
PERCOBAAN
Waktu
dan Tempat.
Pelaksanan
praktikum Pemuliaan Tanaman dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) Darussalam Banda Aceh. Penanaman dilakukan
pada tanggal 19 Maret 2010. Tanaman yang digunakan pada praktikum ini adalah
tanaman Jagung (Zea mays), Kedelai (Glycine max), dan Padi (Oryza Sativa L).
Alat
dan Bahan.
1.
Alat
:
Ø Gunting.
Ø Cangkul.
Ø Gembor.
Ø Kertas.
Ø Hekter.
Ø Meteran.
2.
Bahan
:
Ø Tanaman
Jagung,
Ø Tanaman
Kedelai dan,
Ø Tanaman
Padi.
Cara
Kerja.
1.
Tanaman Jagung.
§ Lakukan
pengolahan lahan dengan menggunakan cangkul.
§ Siapkan
bedengan dengan ukuran 2 x 8 m.
§ Tanam
benih jagung dengan cara ditugal dengan jarak tanam 60 x 20 cm.
§ Lakukan
penyiraman pagi dan sore menurut keadaan cuaca.
§ Amatilah
pertumbuhan tanaman jagung dan buatlah deskripsi tanamannya untuk dibuat
menjadi hasil pengamatan.
2.
Tanaman Kedelai.
§ Siapkan
media tanam dalam polybag.
§ Tanam
benih kedelai sebanyak 2 butir per polybag.
§ Lakukan
perawatan tanaman .
§ Amatilah
deskripsi tanaman kedelai untuk dibuat hasil laporan.
3.
Tanaman Padi.
§ Siapkan
media tanam dalam pot/ember.
§ Siramlah
media tanam sampai tergenang.
§ Tanam
bibit padi sebanyak 5 rumpun per polybag.
§ Lakukan
perawatan tanaman.
§ Amatilah
deskripsi tanaman padi untuk dibuat hasil pengamatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil.
1.
Deskripsi
Tanaman Jagung (Zea mays L).
Dilepas tahun
|
:
|
|
SK Mentan
|
:
|
|
Asal
|
:
|
|
Bentuk batang
|
:
|
Agak bulat(lonjong).
|
Hasil rata-rata/batang
|
:
|
2 tongkol (5 ons tongkol berkelobot).
|
Warna
batang
|
:
|
Hijau.
|
Warna daun
|
:
|
Hijau tua.
|
Bentuk
ujung daun
|
:
|
Ujung daun runcing.
|
Lebar helai daun
|
:
|
7– 10 cm (membuka penuh).
|
Panjang helai daun
|
:
|
70 – 80 cm.
|
Tinggi
letak tongkol
|
:
|
130 -140 cm.
|
Warna
bunga jantan
|
:
|
Kekuningan.
|
Umur
berbunga jantan
|
:
|
50% anther
terbuka (49 -50 hari).
|
Umur
matang bunga jantan
|
:
|
60 -65 hari.
|
Tongkol
|
:
|
50% tongkol keluar rambut 55 – 60 hari.
|
Panjang tongkol berkelobot
|
:
|
14 cm
(crossing, 10 cm (selfing).
|
Berat tongkol berkelobot
|
:
|
238 gram (crossing), 198 (selfing).
|
Diameter tongkol berkelobot
|
:
|
9,2 cm (crossing), 8,1 (selfing).
|
Bentuk tongkol
|
:
|
Lonjong panjang agak kerucut.
|
Bobot 100
biji
|
:
|
|
Kerebahan
|
:
|
Tahan.
|
Warna
kulit biji
|
:
|
Kekuningan.
|
Tinggi
tanaman
|
:
|
190– 200 cm.
|
2.
Deskripsi
Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max).
Dilepas tahun
|
:
|
|
SK Mentan
|
:
|
|
Nomor induk
|
:
|
|
Asal
|
:
|
|
Hasil rata-rata/
batang
|
:
|
-
|
Warna hipokotil
|
:
|
Ungu
|
Warna batang
|
:
|
Hijau
|
Warna daun
|
:
|
Hijau - hijau tua
|
Warna bulu
|
:
|
Coklat tua
|
Warna bunga
|
:
|
Kecoklatan
|
Warna kulit biji
|
:
|
Kuning
|
Warna polong tua
|
:
|
Coklat tua
|
Tipe tumbuh
|
:
|
Determinit
|
Umur berbunga
|
:
|
± 39 hari
|
Umur matang
|
:
|
85–90 hari
|
Tinggi tanaman
|
:
|
± 50 cm
|
Bentuk biji
|
:
|
oval, agak pipih
|
Bobot 100 biji
|
:
|
± 10 g
|
Kerebahan
|
:
|
Tahan rebah
|
3.
Deskripsi
Tanaman Padi (Oryza sativa).
Umur tanaman
|
:
|
115 – 125 hari
|
Bentuk tanaman
|
:
|
Tegak
|
Tinggi tanaman
|
:
|
100 -120 cm
|
Anakan yang tumbuh
|
:
|
10 – 15 batang
|
Warna batang
|
:
|
Hijau muda
|
Warna lidah daun
|
:
|
Tidak berwarna
|
Warna daun
|
:
|
Hijau
|
Muka daun
|
:
|
Kasar pada bagian
permukaan sebelah bawah
|
Posisi daun
|
:
|
Tegak (lebih tegak
dari Konawe)
|
Daun bendera
|
:
|
Tegak panjang
(menutup malai)
|
Bentuk gabah
|
:
|
Panjang ramping
|
Warna gabah
|
:
|
Kuning bersih
|
Kerontokan
|
:
|
Agak tahan
|
Kerebahan
|
:
|
Sedang
|
Tekstur nasi
|
:
|
Pulen
|
Bobot 1000 butir
|
:
|
28
g
PEMBAHASAN
|
Dari hasil data di atas
didapatkan bahwa hasil persilangan tanaman jagung, untuk hasil penyerbukan
silang didapatkan hasil tongkol yang sangat unggul dibandingkan dengan hasil
penyerbukan sendiri (selfing) yang hasilnya kurang memuaskan. Dimana hasil
penyerbukan sendiri (selfing) mendapatkan hasil tongkol 100% berisi sampai
ujung tongkol sedangkan hasil penyerbukan silang (crossing) mendapatkan hasil
tongkol yang berisi 50%.
Untuk
tanaman kedelai, belum selesai pengamatan, pengamatan baru selesai fase
pertumbuhan vegetatifnya. Untuk pertumbuhan fase vegetatifnya pertumbuhan
tanaman kedelai mencapai ketinggian ± 50 cm dari permukaan tanah. Bentuk daun
tanaman bulat lonjong dan tanaman di lapangan terserang hama belalang dan ulat. Sedangkan fase generatif
belum selesai di amati dan terakhir pada tanggal 1 juni 2010 baru tahap
pengisian polong.
Untuk
tanaman padi, pengamatan baru fase vegetatif (pertumbuhan) yang mana anakan
padi tidak tumbuh secara produktif mungkin ini disebabkan oleh keadaan lingkungan
tanah yang tidak mendukung untuk fase petumbuhannya. Karena tanah di dalam
ember tidak tergenang selalu dan sering kering karena tidak disiram. Oleh sebab
itu pertumbuhan vegetatif tanaman tidak optimal.
Penyerbukan
sendiri (self pollination) adalah penyerbukan
yang terjadi pada tanaman tertentu dimana serbuk sari dan bakal putik berada
pada satu tanaman yang sama. Jika lebih dari 95% populasi tanaman tersebut
melaksanakan penyerbukan sendiri, maka dikatakan tanaman tersebut melangsungkan
tipe penyerbukan sendiri. Tujuan akhir yang ingin dicapai pada tanaman
menyerbuk sendiri adalah untuk mendapatkan tanaman homoxigot yang lebih unggul.
Pada dasarnya penyerbukan sendiri terjadi karena sifat genetic dan susunan
morfologi bunga.
Penyerbukan
silang (cross pollination) adalah
suatu sistem perpindahan serbuk sari ke kepala putik yang berasal dari tanaman
yang berbeda. Jika mayoritas suatu populasi (lebih dari 95%) melangsungkan
penyerbukan silang, maka dikatakan bahwa tanaman tersebut dikategorikan sebagai
tanaman menyerbuk silang. Mekanisme menyerbuk silang terjadi karena
terhalangnya penyerbukan sendiri.
KESIMPULAN
1.
Penyerbukan sendiri (self pollination) adalah penyerbukan yang terjadi pada tanaman
tertentu dimana serbuk sari dan bakal putik berada pada satu tanaman yang sama
dan Penyerbukan silang (cross
pollination) adalah suatu sistem perpindahan serbuk sari ke kepala putik
yang berasal dari tanaman yang berbeda.
2.
Penyerbukan (pollination) artinya
perpindahan serbuk sari dari benang sari ke kepala putik. Mekanisme jatuhnya
serbuk sari ke kepala putik disebabkan oleh beberapa hal antara lain: Letak
kepala putik pada bunga tepat di bawah benang sari, sehingga serbuk sari jatuh
tepat di atas ke kepala putik dengan mudah, kepala putik menempel pada kepala
sari, jika kepala sari pecah maka serbuk sari jatuh di atas kepala putik dan
berlangsung penyerbukan, serbuk sari tertiup angin atau terbawa serangga dan
secara kebetulan serbuk sari tersebut jatuh diatas kepala putik.
3.
Hasil penyerbukan sendiri (selfing) pada
tanaman jagung hasil tongkol 100% berisi sampai ujung tongkol sedangkan untuk
penyerbukan silang (crossing) hasil tongkol 50% berisi. Untuk varietas jagung
belum jelas karena belum didapatkan sumbernya.
4.
Pertumbuhan fase vegetatif tanaman
kedelai sangat optimal karena faktor tanah dan lingkungan mendukung yang mana
tinggi tanaman kedelai mencapai ± 50cm. Untuk varietas kedelai yang dipakai
saat praktikum belum jelas varietas apa yang dipakai. Dan pengamatan tanaman
kedelai baru selesai fase vegetatif saja sedangkan fase generatif belum
selesai.
5.
Pertumbuhan fase vegetatif tanaman padi
tidak optimal karena faktor tanah yang tidak mendukung, ini mengakibatkan
pertumbuhan anakan padi pertumbuhannya tidak normal dan menampakkan gejala
kerdil.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2010. Pemuliaan tanaman Menyerbuk Silang. http://lamadi-tissueculture.blogsport.com. (tanggal akses 3
Juni 2010).
Anonim,
2009. Penyerbukan Pada Tanaman Kedelai. http://www.koranplus.com/forum/867-next-thread.html. (tanggal akses
4 Juni 2010).
Anonim,
2009. Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Sendiri. http://lamadi-tissueculture.blogspot.com/2009/12/pemuliaan-tanaman-menyerbuk-sendiri.html. (tanggal 4 Juni
2010).
Anonim,
2010. Penyerbukan Pada Tanaman Jagung. http://www.scribd.com/html5. (tanggal akses
1 Juni 2010).
Bari, A, S. Musa, dan E. Syamsudin, 1974. Pengantar Pemuliaan Tanaman.
Bag. Pemuliaan Tanaman. Dept. Agron. Fak. Pertanian, IPB, Bogor.
Prof.
Dr. Ir. Nasir Muhammad, MP.,SH. Pengantar Pemuliaan Tanaman Pertanian.
Penerbit CV.Puga Cipta Mandiri.
Soeparyono dan Setyono, A. Pemuliaan Pada Tanaman Padi.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar