Sabtu, 05 Mei 2012
Sinyal kimia interseluler untuk
pertama kali ditemukan pada tumbuhan. Konsentrasi yang sangat rendah dari
senyawa kimia tertentu yang diproduksi oleh tanaman dapat memacu atau
menghambat pertumbuhan atau diferensiasi pada berbagai macam sel-sel tumbuhan
dan dapat mengendalikan perkembangan bagian-bagian yang berbeda pada tumbuhan.
Dengan menganalogikan senyawa kimia
yang terdapat pada hewan yang disekresi oleh kelenjar ke aliran darah yang
dapat mempengaruhi perkembangan bagian-bagian yang berbeda pada tubuh, sinyal
kimia pada tumbuhan disebut hormon pertumbuhan. Namun, beberapa ilmuwan
memberikan definisi yang lebih terperinci terhadap istilah hormon yaitu senyawa
kimia yang disekresi oleh suatu organ atau jaringan yang dapat mempengaruhi
organ atau jaringan lain dengan cara khusus. Berbeda dengan yang diproduksi
oleh hewan senyawa kimia pada tumbuhan sering mempengaruhi sel-sel yang juga
penghasil senyawa tersebut disamping mempengaruhi sel lainnya, sehingga
senyawa-senyawa tersebut disebut dengan zat pengatur tumbuh untuk membedakannya
dengan hormon yang diangkut secara sistemik atau sinyal jarak jauh.
Ada lima jeni zat pengatur tumbuh yaitu
auksin, sitokinin, giberelin, Inhibitor/asam absisat dan etilen. ZPT
menstimulasi pertumbuhan dengan memberi isyarat kepada sel target untuk
membelah atau memanjang, beberapa ZPT menghambat pertumbuhan dengan cara
menghambat pembelahan atau pemanjangan sel. Sebagian besar molekul ZPT dapat
mempengaruhi metabolisme dan perkembangan sel-sel tumbuhan. ZPT melakukan ini
dengan cara mempengaruhi lintasan sinyal tranduksi pada sel target. Pada
tumbuhan seperti halnya pada hewan, lintasan ini menyebabkan respon selular
seperti mengekspresikan suatu gen, menghambat atau mengaktivasi enzim, atau
mengubah membran.
Pengaruh dari suatu ZPT bergantung
pada spesies tumbuhan, situs aksi ZPT pada tumbuhan, tahap perkembangan
tumbuhan dan konsentrasi ZPT. Satu ZPT tidak bekerja sendiri dalam mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, pada umumnya keseimbangan konsentrasi
dari beberapa ZPT-lah yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan (Gambar 1).
Tabel 1. Peranan ZPT pada
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
ZPT
|
Fungsi
|
Tempat
|
Auksin
|
Mempengaruhi pertambahan panjang
batang, pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar; perkembangan buah;
dominansi apikal; fototropisme dan geotropisme.
|
Meristem apikal tu-nas ujung, daun
muda, embrio dalam biji.
|
Sitokinin
|
Mempengaruhi pertumbuhan dan
diferensiasi akar; mendorong pembelahan sel dan pertumbuhan secara umum,
mendorong perkecambahan; dan menunda penuaan.
|
Pada akar, embrio dan buah,
berpindah dari akar ke organ lain.
|
Giberilin
|
Mendorong perkembangan biji,
perkembangan kuncup, pemanjangan batang dan pertumbuhan daun; mendorong
pembungaan dan perkembangan buah; mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi
akar.
|
Meristem apikal tu-nas ujung dan
akar; daun muda; embrio.
|
Inhibitor
|
Menghambat pertumbuhan; merangsang
penutupan stomata pada waktu kekurangan air, memper-tahankan dormansi.
|
Daun; batang, akar, buah berwarna
hijau
|
Etilen
|
Mendorong pematangan; memberikan
pengaruh yang berlawanan dengan beberapa pengaruh auksin; mendorong atau
menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, batang dan bunga.
|
Buah yang matang, buku pada
batang, daun yang sudah menua.
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar